BAB 5
ASPEK TEKNIS /
OPERASI
A.
PENGERTIAN
ASPEK TEKNIS/ OPERASI
Aspek
teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian untuk
kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan
dijalankan. Penentuan kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal-
hal yang berkaitan dengan teknis/ operasi, sehingga apabila tidak dianalisis
dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan dalam perjalannya di
kemudian hari.
Hal
– hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi,
luas produksi, tata letak (layout),
penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan
teknologi. Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha
yang akan dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.
Jadi,
analisis dari aspek operasi adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam
menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan layout serta kesiagaan mesin – mesin yang
akan digunakan.
Penentuan
lokasi misalnya perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Pemilihan
lokasi terdiri untuk kantor pusat, cabang, gudang dan pabrik. Dalam kaitannya
dengan studi kelayakan bisnis hal yang paling kompleks dan rumit adalah
penentuan lokasi pabrik, mengingat banyaknya pertimbangan yang harus
diperhitungkan sebelum suatu lokasi pabrik diputuskan. Pertimbangannya adalah
apakah dekat bahan baku atau dekat pasar atau dekat konsumen. Kemudian, dalam
melakukan pertimbangan adalah faktor biaya yang harus dikeluarkan untuk suatu
lokasi. Penilaian lokasi pabrik nantinya dapat dilakukan dengan hasil penilaian
value, perbandingan biaya, atau
analisis ekonomi (economic analysis).
Tergantung dari keingian pihak yang melakukannya.
Kemudian
penentuan luas produksi yaitu berapa jumlah produksi yang dihasilkan dalam
waktu tertentu dengan biaya yang paling efisien, sehingga dapat diperoleh
profit margin yang tinggi.
Demikian
pula penentuan layout untuk pabrik
yang akan didirikan juga mempertimbangkan banyak faktor. Misalnya, proses
produksi yang akan dijalankan. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah
penyusunan perlataan mesin di dalam gedung tersebut. Pilihan yang ada apakah
proses layout atau produk layout. Penilaian ini tentunya tidak dilakukan secara
serampangan tapi, dengan mempertimbangkan faktor – faktor seperti produk yang
dihasilkan atau ragam produk.
Selanjutnya
adalah pemilihan teknologi melalui proses produksi yang diinginkan, apakah continuous process atau intermitten process. Pemilihan proses produksi
biasanya terkait dengan teknologi yang diinginkan apakah padat karya atau padat
modal. Untuk negara berkembang seperti Indonesia biasanya lebih diutamakan
teknologi padat karya, mengingat tingginya tingkat pengangguran di negeri ini.
Terakhir
adalah penentuan metode persediaan yang akan diguakan nantinya. Metode
persediaan yang akan digunkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan.
Secara
keseluruhan aspek operasi ini akan dinilai bekerja secara efisien atau tidak,
karena pada akhirnya efisiensilah yang akan menentukan salah satu faktor besar
kecilnya laba yang akan diperoleh perusahaan.
B.
TUJUAN
ASPEK TEKNIS/ OPERASI
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya bahwa tiap aspek memiliki tujuan tertentu. Demikian
pula dengan aspek teknis/ operasi juga memiliki beberapa tujuan yang hendak
dicapai.
Secara
umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek teknis/
operasi, yaitu :
1. Agar
perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik,
gidang, cabang maupun kantor pusat
2. Agar
perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang
dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi
3. Agar
perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan
produksinya
4. Agar
perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang palign baik untuk dijalankan
sesuai bidang usahanya
5. Agar
dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di masa
yang akan datang
C.
PENENTUAN
LOKASI USAHA
Seperti
sudah dijelaskan sebelumnya bahwa prioritas utama aspek teknis/ operasi adalah
menganalisis masalah penentuan lokasi. Pemilihan lokasi sangat penting
mengingat apabila salah dalam menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya
yang akan dikeluarkan nantinya.
Dalam
memilih lokasi tergantung dari jenis usaha atau investasi yang dijalankan.
Terdapat paling tidak empat lokasi yang dipertimbangkan sesuai keperluan
perusahaan yaitu antara lain :
1. Lokasi
untuk kantor pusat
2. Lokasi
untuk pabrik
3. Lokasi
untuk gudang
4. Kantor
cabang
Secara
umum pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut :
1. Jenis
usaha yang dijalankan
2. Apakah
dekat dengan pasar atau konsumen
3. Apakah
dekat dengan bahan baku
4. Apakah
tersedia tenaga kerja
5. Tersedia
sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air)
6. Apakah
dekat dengan pusat pemerintahan
7. Apakah
dekat lembaga keuangan
8. Apakah
berada di kawasan industri
9. Kemudahan
untuk melakukan ekspansi/ perluasan
10. Kondisi
adat istiadat/ budaya/ sikap masyarakat setempat
11. Hukum
yang berlaku di wilayah setempat
Khusus
untuk lokasi pabrik paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan, yaitu
:
1.
Faktor
Utama (Primer)
Pertimbangan
utama dalam penentuan lokasi pabrik adalah :
a. Dekat
dengan pasar
b. Dekat
dengan bahan baku
c. Tersedia
tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan
d. Terdapat
fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api atau pelabuhan laut
atau pelabuhan udara
e. Tersedia
sarana dan prasarana seperti listrik
f. Sikap
masyarakat
2.
Faktor
Sekunder
Pertimbangan
sekunder dalam penentuan lokasi pabrik adalah :
a. Biaya
untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung
b. Prospek
perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang akan dating
c. Kemungkinan
untuk perluasan lokasi
d. Terdapat
fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahana
e. Iklim
dan tanah
f. Masalah
pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat
Kemudian
pertimbangan untuk menentukan lokasi kantor pusat yang umum dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Dekat
pemerintahan
2. Dekat
lembaga keuangan
3. Dekat
dengan pasar
4. Tersedia
saran dan prasarana
Sedangkan
pertimbangan untuk lokasi gudang yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Di
kawasan industri
2. Dekat
dengan pasar
3. Dekat
dengan bahan baku
4. Tersedianya
sarana dan prasarana
Penilaian
lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, baik dari segi finansial maupun non-finansial.
Keuntungan yang diperoleh dengan mendapatkan lokasi yang tepat antara lain
adalah :
1. Pelayanan
yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan
2. Kemudahan
dalam memperoelh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah maupun kualifikasinya
3. Kemudahan
dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah yang diinginkan
secara terus – menerus
4. Kemudahan
untuk memperluas lokasi usaha, karena biasanya sudah diperhitungkan untuk usaha
perluasan lokasi sewaktu – waktu
5. Memiliki
nilai atau harga ekonomis yang lebih tinggi di masa yang akan dating
6. Meminimalkan
terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah setempat
D.
METODE
PENILAIAN LOKASI
Penentuan
suatu lokasi bukanlah pekerjaan yang mudah. Pertimbangan di atas harus dinilai
secara matang. Untuk menialai lokasi yang sesuai dengan keinginan perusahaan
dapat digunkan berbagai metode sesuai dengan kebutuhan perusahaan
Paling
tidak ada 3 metode yang dapat digunakan dalam menilai suatu lokasi sebelum
diputuskan, yakni :
1. Metode
penilaian hasil value
2. Metode
perbandingan biaya (cost comparison
method)
3. Metode
analisis ekonomi (economic analysis
method)
Faktor-
faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode penilaian hasil value antara lain adalah :
1. Pasar
2. Bahan
baku
3. Transportasi
4. Tenaga
kerja
5. Pertimbangan
lainnya
Sedangkan
faktor - faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode perbandingan biaya
adalah :
1. Bahan
baku
2. Bahan
bakar dan listrik
3. Biaya
operasi
4. Biaya
umum
5. Biaya
lainnya
Kemudian
faktor – faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode analisis ekonomi adalah
:
1. Biaya
sewa
2. Biaya
tenaga kerja
3. Biaya
pengangkutan
4. Biaya
bahan bakar dan listrik
5. Pajak
6. Perumahan
7. Sikap
masyarakat
8. Dan
lainnya
Berikut
ini contohnya penggunaan ketiga metode di atas.
Metode
Penilaian Hasil Value
PT
Sinar Layang bermaksud mendirikan pabrik tekstil. Pilihan lokasi yang
diinginkan adalah di Serang, Cirebon dan bandung. Pertimbangannya adalah
berdasarkan metode penilaian hasil value.
Tabel
5.1 Penilaian Lokasi dengan Metode Penilaian Hasil Value
No.
|
Kebutuhan
|
Nilai
lokasi yang Ideal
|
Cirebon
|
Bandung
|
Serang
|
1
|
Pasar
|
40
|
25
|
35
|
20
|
2
|
Bahan
Baku
|
30
|
20
|
25
|
15
|
3
|
Transportasi
|
15
|
7
|
13
|
8
|
4
|
Tenaga
Kerja
|
10
|
10
|
9
|
11
|
5
|
Lainnya
|
5
|
4
|
5
|
4
|
Jumlah
|
100
|
66
|
87
|
58
|
Berdasarkan
metode penilaian hasil value maka
lokasi yang tertinggi yang dipilih yaitu kota Bandung dengan nilai 87.
Metode
Perbandingan Biaya (Cost Comparison
Method)
Metode
perbandingan biaya didasarkan kepada kebutuhan biaya – biaya utama seperti ; biaya
bahan baku, biaya operasi (pengolahan), biaya distribusi, biaya umum dan biaya
lainnya.
Tabel
5.2 Penilaian Lokasi dengan Metode Perbandingan Biaya
No.
|
Kebutuhan
|
Lokasi
|
||
Cirebon
|
Bandung
|
Serang
|
||
1
|
Bahan
Baku
|
150
|
160
|
140
|
2
|
Bahan
Bakar dan Listrik
|
40
|
45
|
40
|
3
|
Biaya
Operasi
|
60
|
65
|
55
|
4
|
Biaya
Umum
|
70
|
75
|
65
|
5
|
Biaya
Lainnya
|
10
|
10
|
5
|
Jumlah
|
330
|
355
|
305
|
Berdasarkan
metode perbandingan biaya maka lokasi yang dipilih adalah Bandung dengan biaya
termurah, yaitu hanya Rp 305 per unit.
Metode
Analisis Ekonomi (Economic Analysis
Method)
Penilaian
dengna metode analisis ekonomi didasarkan pada berbagai jenis biaya yang akan
menjadi beban usaha termasuk biaya perumahan dan biaya sosial seperti sikap
masyarakat.
Tabel
5.3 Penilaian Lokasi dengan Metode Analisis Ekonomi
No.
|
Kebutuhan
|
Lokasi
|
||
Cirebon
|
Bandung
|
Serang
|
||
1
|
Biaya
Sewa
|
200.000
|
150.000
|
175.000
|
2
|
Biaya
Tenaga Kerja
|
900.000
|
1.000.000
|
850.000
|
3
|
Biaya
Pengangkutan
|
300.000
|
400.000
|
350.000
|
4
|
Biaya
Bahan Bakar Dan Listrik
|
180.000
|
180.000
|
180.000
|
5
|
Pajak
|
50.000
|
60.000
|
50.000
|
Total
Biaya Operasi
|
1.630.000
|
1.790.000
|
1.605.000
|
|
6
|
Perumahan
|
Baik
|
Cukup
|
Baik
|
7
|
Sikap
Masyarakt
|
Cukup
|
Sedang
|
Baik
|
Lokasi
yang dipilih dengn metode economic
analysis adalah Bandung.
E.
LUAS
PRODUKSI
Penentuan
luas produksi adalah berkaitan dengan berapa jumlah produksi yang dihasilkan
dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan
yang dimiliki serta biaya yang paling efisien. Luas produksi dapat dilihat dari
segi ekonomis dan segi teknis. Dari segi ekonomis yang dilihat adalah berapa
yang paling efisien. Sedangkan, dari segi teknisnya yang dilihat adalah jumlah
produk yang dihasilkan atas dasar kemampuan mesin dan peralatan serta
persyaratan teknis.
Secara
umum luas produksi ekonomis ditentukan antara lain oleh :
1. Kecenderungan
permintaan yang akan dating
2. Kemungkinan
pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, dan lain-lain
3. Tersedianya
teknologi, mesin dan peralatan di pasar
4. Daur
hidup produk dan produk subtitusi dari produk tersebut
Kemudian
untuk menentukan jumlah produksi yang menghasilkan keuntungan yang maksimal
dapat dilakukan dengan salah satu pendekatan berikut :
1. Pendekatan
konsep marginal cost dan marginal revenue
2. Pendekatan
break event point
3. Metode
linier programming
F.
TATA
LETAK (LAYOUT)
Layout
merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang
dapat menentukan efisiensi produksi/ operasi. Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya
manusia dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi.
Dengan
adanya layout akan diperoleh berbagai
keuntungan antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan
ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas dan pemeliharaan
2. Pemakaian
ruangan yang efisien
3. Mengurangi
biaya produksi maupun investasi
4. Aliran
material menjadi lancer
5. Pengangkutan
material dan barang jadi yang rendah
6. Kebutuhan
persediaan yang rendah
7. Memberikan
kenyaman, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik
Pada
umumnya jenis layout didasarkan pada situasi sebagai berikut :
a.
Posisi Tetap (Fixed Position)
Layout
jenis ini ditujukan pada proyek yang karena ukuran, bentuk tau hal – hal lain
yang menyebabkan tak mungkin untuk memindahkan produknya. Jadi produk tetap di
tempat, sedangkan peralatan dan tenaga kerja yang mendatangi produk. Contohnya,
gedung pembuatan kapal.
b.
Orientasi Proses (Process Oriented)
Layout
orientasi proses didarkan pada proses produksi barang atau pelayanan jasa.
Biasanya layout jenis ini dapat secara bersamaan menangani suatu produk atau
jasa yang berbeda. Contohnya, rumah sakit. Process
layout (functional layout),
merupakan jenis layout dengan menempatkan mesin – mesin atau peralatan yang
sejenis atau memiliki fungsi yang sama dalam suatu kelompok atau satu ruangan.
Contohnya, untuk industri tekstil, semua mesin pemotong dikelompokkan dalam
satu area atau semua mesin jahit dikelompokkan dalam satu area. Jenis layout ini biasanya untuk usaha job order (sesuai pesanan).
c.
Tata Letak Kantor (Office Layout)
Layout
jenis ini berkaitan dengan layout posisi pekerja, peralatan kerja, tempat yang
diperuntukan untuk perpindahan informasi. Jika, perpindahan informasi semuanya
diselesaikan dengan telepon/ alat telekomunikasi, masalah layout akan sangat mudah, jika perpindahan orang dan dokumen
dilakukan secara alamiah layout perlu
dipertimbangkan dengan matang.
d.
Tata Letak Pedagang Eceran/ Pelayanan (Retail And Service Layout)
Yaitu
layout yang berkenaan dengan pengaturan dan alokasi tempat serta arus bermacam
produk atau barang agar lebih banyak barang yang dapat dipajang sehingga lebih
besar penjualannya.
e.
Tata Letak Gudang (Warehouse Layout)
Layout ini lebih ditujukan pada
efisiensi biaya penanganan gudang dan memaksimalkan pemanfaatan ruangan gudang.
Jadi, tujuan dari layout ini adalah untuk memperoleh optimum trade- off anatara
biaya penanganan dan ruang gudang.
f.
Tata Letak Produk (Product Layout)
Layout
jenis ini mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik dalam produksi
yang berulang – ulang dan berlanjut atau kontinu. Biasanya layout ini cocok apabila proses produksinya telah
distandarisasikaan serta diproduksi dalam jumlah yang benar. Setiap produk akan
melewati tahapan operasi yang sama dari awal sampai akhir. Contohnya, perakitan
mobil.
Untuk
memperoleh layout yang baik maka
perusahaan perlu menentukan hal – hal berikut :
1. Kapasitas
dan tempat yang dibutuhkan
Dengan mengetahui tentang pekerja,
mesin dan peralatan yang dibutuhkan maka, kita dapat menentukan layout dan penyediaan tempat atau
ruangan untuk setiap komponen tersebut.
2. Peralatan
untuk menangani material atau bahan
Alat
yang digunakan juga sangat tergantung pada jenis material atau bahan yang
dipakai, misalnya ; derek dan kereta otomatis untuk memindahkan bahan.
3. Lingkungan
dan estetika
Keleluasaan dan kenyamanan tempat
kerja juga mendasari keputusan tentang layout,
seperti ; jendela, sirkulasi ruang udara.
4. Arus
informasi
Pertimbangan
tentang cara terbaik untuk memindahkan informasi atau melakukan komunikasi
perlu juga dibuat.
5. Biaya
perpindahan antara tempat kerja yang berbeda
Pertimbangan di sini lebih
ditekankan pada tingkat kesulitan pemindahan alat dan bahan.
Contohnya untuk layout peralatan pabrik, factor – factor
yang menjadi pertimbangan adalah sebaagai berikut :
1. Produk
yang dihasilkan
2. Kebutuhan
terhadap ruangan
3. Urutan
produksi
4. Jenis
dan berat peralatan / mesin
5. Aliran
bahan baku
6. Udara
dan cahaya di ruangan
7. Pemeliharaan
8. Fleksibelitas
(kemudahan berpindah – pindah)
G.
PEMILIHAN
TEKNOLOGI
Yang
menjadi perhatian di sini adalah seberapa jauh derajat mekanisasi yang
diinginkan dan manfaat ekonomi yang dikerjakan. Jadi, yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan teknologi adalah :
1. Ketepatan
teknologi dengan bahan bakunya
2. Keberhasilan
teknologi di tempat lain
3. Pertimbangan
teknologi lanjutan
4. Besarnya
biaya investasi dan biaya pemeliharaan
5. Kemampuan
tenaga kerja dan kemungkinan pengembangannya
6. Pertimbangan
pemerintah dalam hal tenaga kerja
7. Dan
pertimbangan lainnya
H.
ECONOMIC
ORDER QUANTITY (EOQ)
Untuk
jenis usaha tertentu, permasalahan persediaan sangat penting untuk
dipertimbangkan dan dianalisis. Salah satu teknik persediaan yang sering
digunakan adalah metode Economic Order
Quantity (EOQ).
EOQ
merupakan jumlah pembelian bahan mentah pada setiap kali pesan dengan biaya
yang paling rendah. Artinya, setipa kali memesan bahan mentah perusahaan dapat
menghemat biaya yang akan dikeluarkan.
Hal
– hal yang berkaitan dengan EOQ dan sangat perlu untuk diperhatikan adalah
masalah klasifikasi biaya. Pentingnya klasifikasi biaya akan memudahkan kita
dalam melakukan analisis, sehingga hasil yang akan diperoleh dapat diakui
kebenarannya.
Secara umum
klasifikasi biaya yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
a.
Biaya angkut/ penyimpanan atau Carrying Cost (CC)
b.
Biaya pemesanan atau Orderign Cost (OC)
c.
Biaya total atau Total Cost (TC)
Kemudian
formula untuk menghitung atau mencari EOQ bias dilakukan sesuai keadaan. Paling
tidak ada tujuh keadaan yang bias digunkan untuk menghitung EOQ. Pembahasan ini
hanya digunakan untuk dua formula, yaitu pertama menghitung EOQ dengan
kebutuhan tetap dan yang kedua untuk menghitung EOQ dengan kapasitas lebih.
1.
EOQ
dengan Kebutuhan Tetap
Rumus
yang digunkan untuk mencari EOQ dengan kebutuhan tetap adalah sebagai berikut :
Q
= 2.D.OC
CC
|
Dimana :
D = demand
Q = quantity
D/Q = jumlah
pemesanan selama setahun
Q/2 = rata
– rata persediaan
OC = ordering cost (biaya pemesanan)
CC = carrying cost (biaya penyimpanan)
Dan rumusan
selanjutnya adalah :
Q/2*Cc = biaya
penyimpanan/ tahun
D/Q*Cc = biaya
pemesanan/ tahun
Dengan demikian
total biaya/ tahun adalah
TC = (Q/2*Cc)
+ (D/Q*Cc)
Q = 2.D.OC
CC
|
Jadi :
Contoh soal
PT. Ie Alang
menginginkan barang 6000 unit/ tahun dengan biaya pemesanan Rp. 5,-/ unit
sedangkan biaya penyimpanan Rp. 6,-/ unit. Ada diminta untuk menghitung pesanan
paling ekonomis dengan EOQ.
Jawab :
D/ Th =
6.000 unit
CC =
Rp. 6/ unit/ tahun
OC =
Rp. 5/ pesan
Q = 2.D.OC
CC
Q = 2 x 6.000 x 5
6
Q = 10.000
Q = 100 unit
Jadi, pesanan
yang paling ekonomis adalah 100 unit
TC = (Q/2*Cc)
+ (D/Q*Cc)
TC = (100/2
* 6) + (6.000/100 * 5)
TC = Rp.
600,-
Jumlah biaya
yang dikeluarkan untuk pesanan 100 unit adalah Rp. 600,-
Jika D diukur
dengan rupiah, maka CC dan Q juga diukur dengan rupiah, dengan menggunakan
rumusdi atas maka diperoleh hasilnya sebagai berikut :
Harga per unit
Rp. 15,-
D/ Tahun = 15 x
6.000 = Rp. 90.000,-
Cc
= 6 / 15 = 600
Q (dalam
rupiah) = 2 x 90.000 x 5
40
Q (dalam
rupiah) = Rp. 1.500,-
Jadi, optimal
order adalah Rp. 1.500,-
2.
Kasus
EOQ dengan Kapasitas Lebih
PT.
Marras bergerak dalam bidang usaha supermaket, bermaksud mengubah metode
persediaannya, mengingat selama ini sering kali terjadi keterlambatan dan tidak
efisiennya biaya yang telah dikeluarkan.
Metode
yang digunakan adalah untuk menentukan berapa biaya yang paling ekonomis untuk
setiap kali pesan serta tidak akan terjadi keterlambatan seperti masa lalu.
Data
yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Demand
=
1.000 unit setiap hari
Kemapuan
produksi (P) = 2.000
unit
Ordering Cost = Rp. 12.000,-
Carrying Cost = Rp. 16,-
Pertanyaan
:
1. Berapa
EOQ dalam unit dan rupiah
2. Berapa
safety stock yang harus disediakan
Jawaban :
Qo = 2 . D. P x
OC
(P – D)
CC
Qo = 2 (1.000) (2.000) (12.000)
(2.000
– 1.000) 16
Qo = 3.000.000
Qo =
1.732 Unit
Tc = {(Qo
(P – D) / 2P) *CC} + {(D/P)*OC}
TaR = (1.732)
(2.000 – 1.000) x (16) + 1.000 x (12.000)
2 (2.000) 2.000
TaR = Rp.
12.928,-
Apabila
dibandingkan dengan Q 2.000 unit, maka :
TaR = (2.000)
(2.000 – 1.000) x (16) + 1.000 x (12.000)
2 (2.000) 2.000
TaR = Rp.
14.000,-
Kesimpulan
bandingkan TaR Qo = 1. 732 dengan Q = 2.000 dapat emnnghemat 14.000 – 12. 928 =
Rp. 1.072,-
I.
SAFETY
STOCK (SS)
Merupakan
persediaan pengaman atau persediaan tambahan yang dilakukan perusahaan agar
tidak terjadi kekurangan bahan. Safety stock sangat diperlukan guna
mengantisipasi membludaknya permintaan akibat dari permintaan yang tak terduga.
Terdapat
beberarapa faktor penentu dalam menghitung besarnya safety stock, yaitu antara lain :
1.
Penggunaan bahan baku rata- rata
2.
Faktor waktu
3.
Biaya yang digunakan
Di
samping faktor penentu di atas dalam memenuhi safety stock diperlukan standar kuantitas yang harus dipenuhi,
yaitu :
1. Persediaan
minimum
2. Besarnya
pesanan standar
3. Persediaan
maksimum
4. Tingkat
pemesanan kembali
5. Administrasi
persediaan
J.
REORDER
POINT (ROP)
ROP
merupakan waktu perusahaan akan memesan kembali atau batas waktu pemesanan
kembali dengan melihat jumlah minimal persediaaan yang ada. Hal ini penting agar
supaya jangan sampai terjadi kekurangan bahan pada saat dibutuhkan. Jumlah
pemesanan kembali dihitung dengan probabilitas atau kemungkinan terjadinya
kekurangan stock dan dihitung selama tenggang waktu.
Terdapat
banyak model reorder point yang dapat
digunakan sesuai dengan kondisi perusahaan. Dalam buku ini hanya akan dibahas
model jumlah permintaan maupun masa tenggang waktu konstan (constant demand rate, constant lead time).
Rumus yang digunakan sebagai berikut :
ROP = D yang diharapkan + SS selama
tenggang waktu (leadtime)
Contoh
soal :
Tn. Roy Akase
setiap hari minum 2 botol susu yang dikirim oleh pengantar 3 hari setelah Tn.
Roy menelepon.
Pertanyaan
:
kapan Tn. Roy akan menelepon untuk melakukan pemesanan kembali ?
Jawab
:
Diketahui
:
Demand = 2
botol susu sehari
Lead time = 3
hari
Maka
:
ROP = 2 X 3 = 6 susu
Tn. Roy harus
menelepon kembali apabila minimal stock susu tinggal 6 botol
K.
SOAL
UNTUK DISKUSI
1.
Anda diminta untuk menjelaskan hal – hal
apa saja yang perlu dilakukan dalam aspek teknis/ operasi dan jelaskan pula
alasannya
2.
Dalam aspek ini terdapat beberapa tujuan
yang ingin dicapai. Coba anda jelaskan tujuan yang dimaksud
3.
Uraikan pertimbangan dalam menentukan
suatu lokasi, baik untuk kantor pusat, gudang maupun pabrik
4.
Paling tidak ada tiga metode yang sering
digunakan untuk menentukan lokasi pabrik. Anda diminta untuk menjelaskan ketiga
metode tersebut
5.
Disamping masalah lokasi, aspek teknis
juga menganalisis masalah layout.
Anda diminta untuk menjelaskan keuntungan dengan penentuan layout yang tepat
6.
Uraikan jenis- jenis layout yang anda
ketahui secara lengkap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar